Ciputra

Monday, September 25, 2006

Berbicara mengenai Ciputra, hal yang langsung terbayang adalah bagian dari deretan konglomerat yang turut bertanggungjawab akan krisis yang dialami oleh bangsa kita dalam satu dasawarsa ke belakang. Harus diakui bahwa krisis ekonomi yang dialami oleh bangsa kita secara simple diakibatkan oleh akumulasi utang serampangan yang ditumpuk oleh barisan konglomerat keturunan China yang terbiasa berkongkalingkong dengan penguasa Orba dalam bentuk dollar USA sebagian besarnya. Akumulasi utang ini pada akhirnya pecah ketika nolai tukar rupiah terhadap dollar terus melemah, dari mulai USD 1 bernilai Rp 2000,- hingga sempat menyentuh angka Rp 15000,-.Ciputra adalah salah seorang yang terlibat di dalam akumulasi utang itu.
Paling tidak itulah bayangan saya terhadap sosok Ciputra tempo hari. Tetapi, perjalanan hidup kemudian membawa saya memasuki realitas kehidupan yang sebelumnya hanya bisa saya pandangi atau lihat dari luar. Bukan berarti saya lantas menjadi sosok yang notabene langsung mendukung pandangan kapitalisme sejati yang hanya mau memikirkan keuntungan material semata. Akan tetapi, jika dulu saya berpandangan skeptis terhadap utang yang dilakukan oleh pengusaha kita untuk menjalankan usahanya, saat ini saya lebih mampu lagi untuk melihat bahwa sampai batasan yang wajar utang seringkali diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha. Bahkan, Amerika yang notabene saat ini adalah kekuatan ekonomi terbesar di dunia sebetulnya dibangun oleh utang swasta. Total jendral, utang bersih di AS sendiri pada tahun 2002 mencapai sekitar USD 2,4 triliun atau setara dengan 23% dari GDPnya.
Well, tulisan ini bukan membahas soal utang, paling tidak belum saatnya. AS saat ini memang sedang mencoba untuk berselancar di ombak yang sangat deras, bila ia sukses memanfaatkan ombak itu maka ia akan melaju semakin kencang akan tetapi bila ia terjatuh maka ia akan terjatuh dengan keras. Bangsa kita telah merasakan betapa sakitnya terjatuh dari sebuah perselancaran arus kapitalisme yang deras. Dan Ciputra termasuk salah seorang sosok yang turut menjadi pesakitan di masa itu.
Lantas, mengapa Ciputra menjadi tema bahasan pada tulisan kali ini. Pertama, karena Ciputra termasuk bagian dari segelintir pengusaha yang tidak mau lari begitu saja ketika ombak yang deras menghancurkan perahu bernama Indonesia di tahun 1997. Ia memiliki integritas untuk berusaha merestrukturisasi utang-utangnya hingga tuntas, dan bukan malah enak-enakan melenggang pelesir ke luar negeri dan hanya menjadi penonton di tengah gelombang penderitaan bangsa. Kedua, karena ia bukan hanya tidak melarikan diri, akan tetapi akhirnya ia sukses melakukan turnaround dan akhirnya malah bisa berekspansi hingga ke luar negeri. Ketiga, kalaupun pada akhirnya Ciputra termasuk pihak yang turut bersalah dalam krisis ekonomi yang dialami oleh bangsa, pada akhirnya tetap ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sosoknya. Melihat betapa gigih perjuangannya yang dimulai dari usia 12 tahun saat Ia merantau jauh dari Sulawesi ke Jawa, betapa beraninya ia saat ia menikahi istrinya ketika masih kuliah dan berumur 23 tahun, keputusannya untuk berwirausaha sejak kuliah dengan mendirikan sebuah biro konsultan, yang kemudian bertransformasi menjadi developer saat ia 31 tahun, keberhasilannya mengembangkan proyek-proyek raksasa seperti Pasar Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Pondok Indah, Puri Indah, Wisma WTC, dan lain-lain hingga ia berhasil mengembangkan usahanya hingga ke Vietnam dan India.
Cerita ini akan menjadi sangat panjang lebar apabila sosoknya hendak dikupas habis. Akan tetapi, untuk para pengusaha dan calon pengusaha yang hendak mengikuti jejak langkahnya, cukuplah untuk saat ini meresapi prinsip yang Ciputra punya dalam berbisnis, sebagaimana yang ia share dalam bukunya The Ciputra’s Way. Adapun prinsip yang berjumlah 12 itu ialah sebagai berikut.
1. Mulailah dari apa yang ada pada diri kita, mulailah dari apa yang bisa kita lakukan. Coba sadari pengetahuan apa yang kita miliki, atau keahlian apa yang sesungguhnya bisa dijadikan pijakan awalan, dan adakah kawan-kawan yang bisa diajak ikut berbisnis. Mulailah dari langkah-langkah kecil, sambil merajut visi dan mimpi besar berikutnya.
2. Carilah mitra bisnis yang melengkapi keunggulan Anda. Pola kemitraan akan memperkecil resiko masing-masing pihak dan memperbesar kemungkinan berhasilnya, karena dapat mempermudah dan mempercepat proses bisnis itu sendiri.
3. Mencari mitra bisnis seperti mencari istri. Tak perlu tergesa-gesa, namun gunakan semua jalur yang mungkin untuk memperoleh informasi yang seluas-luasnya. Jika masih ragu, bersabarlah, jika ada yang perlu, rendah hatilah. Tetaplah memperjelas kriteria dari mitra bisnis yang dimaksud.
4. Yakinkanlah mitra bisnis Anda dengan memberikan manfaat nyata, bukan janji-janji. Dan selalulah menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak agar reputasi terjaga dan hubungan bisa langgeng.
5. Cermatlah membaca pasar. Jadilah yang terdepan dalam mengantisipasi siklus. Masukilah pasar yang belum matang.
6. Ketepatan mengatakan NO sama pentingnya dengan ketepatan mengatakan YES. Jangan takut menunda menggarap sebuah bisnis baru jika Anda yakin keputusan itu mendatangkan hasil lebih baik di masa mendatang.
7. Ada kalanya seorang enterpreneur harus menggunakan intuisinya dalam mengambil keputusan. Intuisi dapat dilatih dan dipelajari berdasarkan pengalaman. Semakin sering seorang enterpreneur dihadapkan pada keharusan mengambil keputusan pada saat yang sulit, semakin tajam intuisinya.
8. Seorang enterpreneur juga adalah pemasar yang tangguh. Ia tak kenal lelah menciptakan dan meyakinkan sebanyak mungkin orang pada saat kapanpun tentang betapa bernilainya bisnis baru yang Ia garap.
9. Seorang enterpreneur yang sukses, membangun dan bekerja lewat organisasinya. Dalam tahap apapun bisnis Anda, usahakan membangun organisasi.
10. Jangan memikirkan kemungkinan gagal. Pusatkan perhatian pada upaya mencapai hasil terbaik. Dan bila belum juga berhasil, upayakan lagi sampai berhasil.
Pada akhirnya tulisan ini tidak akan membahas hitam putih soal Ciputra. Akan tetapi, untuk para pengusaha dan calon pengusaha tetaplah yakin bahwa selalu ada jalan untuk menjadi SUKSES karena SUKSES adalah hak kita. Dan karena keniscayaan itu, yang kemudian harus tetap jadi concern kita adalah untuk apa kita SUKSES, untuk diri sendirikah atau untuk sebuah kontribusi pada komunitas yang mampu membawa kita SUKSES dunia akhirat...

Tawaran Bisnis Herbal

Thursday, September 07, 2006

Ass.wr.wb,

Sepertinya pangsa pasarnya sangat baik tuh pak. Mengenai pengetahuan herbal nanti pasti saya support penuh, biar bapak bisa menjadi herbalis. Untuk menjadi herbalis ga perlu harus kuliah loh pak, cukup kita memahami manfaat setiap herbal & tentunya kita juga harus mengikuti pelatihan herbal agar lebih dalam lagi pengetahuannya dan bagaimana mendiagnosa penyakit dan mengobatinya dgn herbal. Sekarang banyak dokter yg sdh memanfaatkan herbal untuk mengatasi berbagai penyakit pak.

Jadi dengan menjadi herbalis sdh merupakan profesi yg menarik loh pak, kita bisa membantu orang menyembuhkan penyakit yg kadang dokter sdh angkat tangan dan harus jalan pintas operasi, contohnya untuk wasir / tumor ataupun kanker, kalau dokter mungkin hanya memberikan solusi operasi tetapi dgn herbal bisa kita atasi, tentunya tidak dalam waktu singkat karena terapi herbal memerlukan waktu yg agak lama, tapi aman tanpa efek samping.

Sekian dulu pak, semoga sukses buat kita semua.

Salam,
Bp

Budi Setiawan wrote:

Wa'alaikumsalam Wr.Wb,

Usulannya sangat menarik Pak Budi. Ke depannya kalau bisnis ini bisa berjalan dengan baik Insya Allah saya akan menghubungi Pak Budi lebih lanjut untuk berkonsultasi. Hanya saja, memang harus diakui saya bukan orang yang kafaah atau kompetensinya ada di bidang obat2an. Ide membuat apotik kemaren lebih disebabkan karena saya melihat ada kebutuhan untuk itu di daerah saya yang masih belum optimal tergarap.

Bila nantinya pengetahuan dan pengalaman saya sudah cukup utk obat2an konvensional, saya pikir herbal akan menjadi alternatif lain yang layak untuk dicoba.
Doakan saja semoga niat kt tetap menjadi berkah.

Senang bisa berkenalan dengan Pak Budi.

Wassalam
//Budi Setiawan
08129651145

Budi Prakoso wrote:

Ass. wr, wb,

Wah ada juga ya teman2 TDA yg tertarik dgn bisnis obat, kalau berkenan nanti bisa juga tuh kerjasama untuk bisnis herbal, nanti bisa saya follow up. Kebetulan saya ada referensi produk2 herbal yg kualitasnya baik & contentnya 100% herbal alami tanpa tambahan bahan lainnya jadi tdk ada efek samping.

Produk herbalnya merupakan ekstrak herbal tunggal spt : sambiloto, daun dewa, pegagan, kumis kucing, keladi tikus, patikan kebo, dan herbal alami indonesia lainnya. Tetapi dgn berbagai khasiatnya herbal2 tsb dapat dikombinasikan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, misalnya untuk wasir ; rumput mutiara(anti radang), daun ungu (mengecilkan wasir) & pegagan (revitalisasi). Untuk influensa : sambiloto ( anti radang, antibiotik alami)+ ciplukan ( kaya vit.C).

Jadi dgn mengetahui manfaat herbal tsb, kita selain membuka toko obat juga bisa membuka konsultasi menjadi seorang herbalis ( tentunya dgn adanya pengetahuan mengenai herbal tsb.) Disamping, dapat memasarkan herbal yg secara ekonomi menguntungkan kita juga bisa memberikan alternatif untuk pengobatan kepada masyarakat dgn biaya yg terjangkau dan membantu menyembuhkan orang, hitung2 cari modal akhirat.

Sekian, sharingnya semoga bermanfaat buat kita semua.

Salam,
BP
081310343598

Tanya Tentang Apotik

Dear pak Budi,

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Bapak:

---> mengenai obat2an pak Iman, sebetulnya ada ato tidak sih batasan minimal obat2an yang harus disediakan, kalo iya minimal berapa modal yang harus kt siapkan untuk ini yah. Tempo hari ada teman yang sempat bilang kalo utk apotek paleng gak harus sediakan Rp 100-200jt utk obat2an (yang jujur sy agak berat kalo benar seperti ini). Trus, apakah ada supplier yang bs memberikan sistem konsiyasi or sistem payment di belakang(dan bukan full payment di awal)..
jawab:
Tidak ada batasan minimal untuk pembelian obat (obat resep), tapi bapak memang harus punya beberapa stok, atau sebaiknya Bapak konsultasi dengan apoteker Bapak, soalnya maju mundurnya apotek sangat tergantung dari apoteker yang bapak rekrut. Saran saya Apoteker bapak harus bisa kerjasama dengan apotek-apotek lain yang ada didekat tempat bapak, jadi kalau ada resep masuk dan apotek bapak tidak punya obatnya bisa ambil dulu di apotek lainnya atau beli langsung (mungkin marginnya tipis) tapi khan customer tau kalau apotek Bapak lengkap (padahal ambil dari apotek lain,hehehe). Menurut saya untuk obat resep Bapak minimal yach sekitar 30 jtan, sedangkan untuk obat biasa paling juga 10 jtan, jadi rasa saya terlalu besar kalau hanya untuk stok obat sampai 100-200jt, iya kalau laku kalo gak lakukhan gawat. Biasanya untuk mendapatkan obat bapak bisa menghubungi PBF (Pedagang Besar Farmasi), dan bapak harus jeli juga biasanya antara PBF satu dan yang lainnya berbeda harga, bapak bisa milih mana PBF yang paling murah. Biasanya apoteker parti sudah tau dimana PBF yang harus dihubungi. Kalau gak tau yach suruh dia yang cari tau, kenapa harus bapak sebagai PSA (pemilik sarana apotek yang repot).
Setahu saya untuk apotek yang baru buka kita harus bayar langsung, sebulan sebelum obatnya kadaluwarsa kita bisa minta ganti dengan yang baru. Disini bapak harus punya sistem tentang pengontrolan obat, jgn sampai obatnya udah kadaluarsa, soalnya mereka gak mau ganti kalau obatnya kadaluarsa duluan.

--> kalau dari pengalaman Pak Iman, sebetulnya standar BEP utk bisnis apotik ini berapa lama yah..
Jawab:
Jujur modal saya waktu buka apotek sekitar 200 jtan (agak tinggi), tidak termasuk tempat. Hal ini dikarenakan saya meng-hire design interior, soalnya saya ingin konsep apotek saya seperti Guardian, sehingga selain apotek juga dilengkapi dengan mini market. Untuk design interiornya aja ampe 70an jt. Kalau melihat lokasi bapak yang dekat dengan alfa mart, maka bapak tidak perlu seperti saya tapi saya sarankan bapak juga melengkapi apotek dengan alat-alat kesehatan dan perlengkapan bayi. Yah kalau bisa sich pak, kayak tongkat, kursi roda adalah biarpun cuma 1 doank, jadi orang melihatnya apotek bapak lengkap. Dan rasanya untuk interior bapak tidak perlu cari design interior cukup etalase kaca saja sudah cukup (untuk mengurangi cost). Biasanya pak BEPnya bisa 2 sampai 3 tahun, itu pun harus dilihat daerah sekitarnya juga. Dlam radius berapa ada apotek lain, kalau dalam radius 1-2 km gak ada apotek itu sangat bagus, jadi bisa-bisa 2 tahun aja bapak sudah BEP. Kalau di Jogja pak, apotek betul-betul persaingannya red ocean, bayangkan dalam radius 50 meter aja ada 3 apotek saling berhadapan. Apotek saya aja gak sampai 150m udah ada apotek yang lain, sehingga saya harus membuat sesuatu yang berbeda dengan apotek disebelah saya (ya itu ada minimarketnya).

--> apabila sistemnya disandingkan dengan klinik dokter, bs tidak yah menggunakan sistem dimana dokter full mendapatkan biaya berobat dari konsumen (dan tdk perlu membayar sewa tpt) sementara pihak apotik full mendapatkan margin dari obat2an yang diresepkan. Bila tidak bs juga, kira2 max berapa persen yang biasanya diberikan utk pihak dokter dari margin resep.
Jawab:
Saran saya bapak harus menyandingkan apotek dengan klinik dokter, tanpa klinik dokter maka apotek akan sukar untuk berkembang. Mengenai mekanisme pembagian dengan dokter tidak ada aturan baku, tergantung nego bapak dengan dokter. Sepengetahuan saya biasanya beberapa dokter minta:
1. Uang duduk (jadi ada gak pasien mereka dapat uang bulanan,kayak karyawan)
2. Mereka dapat pembagian keuntungan dari biaya rawat jalan pasien misalnya 80% (untuk dokter):20% (untuk PSA).
3. Margin Resep (biasanya 1-2%)
Biasanya mereka minta ketiga hal diatas (bukan satu-satu loh pak), untuk yang nomor 1 kalau dokternya itu sudah punya nama dan banyak pasiennya sich gak masalah tapi kalau dokternya itu gak terkenal yach kita yang nombok (iya kalau ada pasien kalau gak gimana), saran saya kalau dokternya gak terkenal jangan mau kalau mereka minta uang duduk, lebih baik bagi uang perawatan aja dan margin resep.

Untuk apotek 24 jam, bapak harus lihat kondisi daerah, kalau malam rame apa gak yang lewat, kalau jam 10 aja udah sepi jangan dech pak bisa2 ntar yang datang malah garong,heheheh. Lagian kita harus bayar apoteker 1 lagi, khan mubazir.

Mungkin itu saja yang bisa saya share sama bapak, intinya maju mundurnya apotek itu sangat tergantung dari kegigihan apoteker dalam mengembangkan apotek dibantu dengan ide-ide dari bapak juga tentunya. Jika kurang puas bapak bisa e-mail saya lagi atau telephone.

Tks
Brgds
Imansyah Sutrisno
081513012704
http://iman-ss.blogspot.com

budi setiawan wrote:

Hi Pak Iman,

salam kenal pak..
terima kasih atas feedbacknya
kalo berkenan sy ingin konsultasi lebih lanjut..:p

(Pertanyaan di atas)

Mungkin 3 itu dulu pak. Sebagai gambaran, sy juga merencanakan utk meng-include-kan klinik dokter (mungkin 1 dokter umum buat awalan). Lokasi yang sy bidik berada di sebelah Alfamart, berukuran 17 x 9 meter (agak terlalu besar memang), target konsumen perumahan, apotik terdekat radius 1-2 km kiri dan kanan, terletak di jalan umum (walopun bukan jalan raya, tp dilalui oleh angkutan umum), dan utk sementara mungkin belum akan membuka apotik 24 jam sehari (ato mungkin ada usul?)

Yah, itu aja dulu Pak Iman. Terima kasih banyak atas sarannya.

Wassalam
Budi Setiawan
08129651145

imansyah sutrisno wrote:

Walaikum salam pak Budi,Salam kenal dari saya. Wah semakin banyak juga ya member TDA yang mau Take Action khususnya di bisnis Apotek, bisa-bisa ntar ada TDA OBAT lagi,hehehe (usul doank pak Roni). Untuk tetek bengek mengenai pendirian apotek pak Budi bisa baca blog saya, kalau ada yang kurang jelas bisa japri langsung sama saya.

TksBrgds
Imansyah Sutrisno
081513012704
http://iman-ss.blogspot.com

Budi Setiawan wrote:

Assalamu'alaikum,Sebelumnya salam kenal terlebih dahulu. Nama saya Budi Setiawan dan saya memang baru bergabung dengan komunitas ini. Sudah lama sebetulnya saya mengimpikan utk memiliki bisnis sendiri cman saja memang belum terealisasi hingga skrg. Saat ini saya masih bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi. Saat ini saya sedang merencanakan utk membuat bisnis apotik. Jujur memang bisnis ini masih berada di luar kompetensi saya. Mangkanya saat ini sedang dalam taraf belajar dan bertanya. Ide untuk membangun bisnis ini pun sebetulnya sangat sederhana yaitu berawal dari pengalaman pribadi saya ketika saya susah utk menemukan apotik di sekitar tempat tinggal saya ketika saya membutuhkannya. Mungkin ada teman2 yang mempunyai pengalaman or pengetahuan soal bisnis apotik ini. Apabila ada tips en trik, boleh dibagi ke saya (Japri juga gpp). Sekalian saya bertanya biasanya berapa seh modal minimal yg harus disediakan utk obat2an, apakah modal itu harus dibayarkan smua dulu di muka ato adakah supplier yang mempunyai sistem lain, konsiyasi ato apa. Sekian dulu mungkin. Atas bantuannya, sy ucapkan trima kasih.

Wassalam//Budi Setiawan

Sekedar pengantar

Tuesday, September 05, 2006

Assalamu'alaikum wr.wb,

Yah sekedar pengantar...ta usah berharap lebih...
Anggap saja ini hanyalah awal...
dan semoga ini bukanlah akhir..

Nice to have a blog...finally....

And nice to see i'll have something different to store my life...
well, maybe just a little piece of it..

Just watch out !!!

Wassalam

--budi, YgLgBelajarNgeblog---

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.