Rumah Video hadir di Pameran International Franchise

Friday, June 20, 2008

Pameran Internasional Franchise, License and Business Concept.
Inilah tajuk acara akbar tahunan franchise nasional.
Bertempat di JCC (Jakarta Convention Centre) Senayan, hari ini sampai tanggal 22 Juni 2008 momen ini akan dilangsungkan.

Alhamdulillah pada kesempatan ini, Rumah Video berkesempatan untuk ikut serta meramaikan pergelaran ini.
Awalnya sempat tidak yakin untuk ikut serta. Makanya ketika ada tawaran dari TDA untuk mendapatkan stand gratis, kami belum berencana untuk mengambilnya.
Akan tetapi, aliran cerita akhirnya berkata lain. Via jalur lain yg tidak jauh berbeda akhirnya kami membulatkan tekad untuk ikut serta di momen ini. Doakan semoga kami bisa memberikan yang terbaik. Amin.







“ MEMBANGUN KOMUNITAS BERKARYA “

Thursday, June 19, 2008



Oleh : Acep Hidayat, Rumah Video, Senior Editor
*Sebagaimana dimuat di Media Indonesia, 4 Juni 2008

http://www.rumahvideo.com/pages/posts/ldquo-membangun-komunitas- berkarya-ldquo169.php

Keinginan mengapresiasi diri dan berkarya adalah dambaan semua orang muda. Karena itu, kita punya potensi besar untuk bangkit melawan keterpurukan di negeri ini. Kenyataannya tak semua orang muda mudah melakukannya. Keterbatasan pendidikan, fasilitas, sarana dan jejaring membuat potensi dan bakat mereka terbengkalai. Tak mengherankan, ada sebagian kawan yang lalu menjadi manusia tidak produktif alias pengangguran. Padahal, bekerja adalah wujud eksistensi diri di tengah masyarakat.

Keprihatinan tersebut tak hanya cukup diungkapkan dengan kata, namun membutuhkan gerak konkret. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai saat ini adalah slogan yang sangat relevan untuk dilakukan.

Teman-teman di Rumah Video tergerak untuk membangkitkan semangat berkarya di tengah orang muda. Berbekal pengalaman berkarya di bidang media audio-visual, eksistensi dan lapangan kerja yang telah kami buka buat sebagian kawan-kawan terdekat, kami mencoba melakukan program lokakarya audio visual. Sasarannya, kawan-kawan muda yang ada di dalam kampus maupun luar institusi kampus. Lokakarya dilakukan berjenjang dan diberikan kepada kawan-kawan muda yang ingin belajar media audio -visual. Mulai dari pelatihan kameraman, pengeditan, dan tema-tema seputar media audio visual lainnya.

Lokakarya ini gratis, namun hanya diberikan terbatas kepada kawan-kawan muda yang memiliki antusiasme belajar yang tinggi walaupun belum mempunyai kemampuan teknis sama sekali. Pelatihan dilakukan dengan praktik langsung di lapangan. Harapannya, peserta lokakarya tak saja mahir dalam hal-hal teknis, tapi juga memiliki inovasi sehingga diharapkan kelak bisa menjadi trendsetter, bukan pengikut atau latah. Tak kalah pentingnya, mampu membaca peluang dalam bisnis ini. Yup, menjaga idealisme sembari menghasilkan pendapatan, minimal buat diri mereka sendiri.

Buat kami, lokakarya ini jadi ajang menjalin pertemanan juga sumber inspirasi, membagi pengalaman, dan membuka peluang bisnis, khususnya di bidang media audio-visual. Menjadi manusia bermanfaat cita-cita ideal kami di Rumah Video, dan ternyata melakukannya tidaklah sesulit yang dibayangkan.

Tanggapan positif dari peserta lokakarya agar kegiatan ini dibuat berkala memberikan semangat tersendiri bagi kami. Jadi dengan kemauan, kerja keras, dan tekad untuk jadi manusia yang mau berubah lebih baik, harapan ini akan jadi kenyataan. Semoga langkah kecil komunitas ini akan jadi langkah besar ketika orang-orang muda bangkit untuk berkarya dengan segala potensi yang mereka miliki.

Pemuda bangkit, 100 tahun kebangkitan Indonesia bukanlah mimpi, dan akan jadi kenyataan.

Menciptakan Peluang Usaha Audio Visual



Oleh : Muhammad Taufik Hanas, Rumah Video, CEO
*Sebagaimana dimuat di Media Indonesia, 4 Juni 2008
http://www.rumahvideo.com/pages/posts/menciptakan- peluang-usaha-audio-visual168.php


RUMAH VIDEO bukanlah tempat peminjaman kaset atau DVD. Banyak orang yang salah kaprah dengan nama kami. Rumah Video adalah rumah yang memberikan kesempatan pada generasi muda yang tertarik pada dunia audio-visual untuk bisa menggali ilmu dari tempat ini.

Keinginan yang sangat besar dari sekelompok mahasiswa untuk membuat usaha di bidang audio visual yang awalnya kami merasa bisa melangkah di bidang ini.

Komunitas ini terbentuk pada 1 Januari 2005, dibentuk Muhammad Taufik Hanas dan Acep Hidayat. Bertepatan dengan malam tahun baru, kami membuat langkah maju untuk membangun semangat, prestasi dan penghasilan. Gerakan konkret kami untuk memulai dari diri sendiri, dari yang kecil, dan mulai saat ini adalah slogan yang membawa kami untuk membangun komunitas Rumah Video. Kami tergerak untuk membangkitkan semangat berkarya ini di tengah orang muda.

Kami memosisikan komunitas kami dalam bidang media audio visual yang profesional dan terkemuka di Jakarta. Dengan banyaknya generasi muda sekarang yang mulai unjuk kreativitas mereka dalam bidang audio visual, komunitas ini dibentuk sebagai wadah yang menyediakan pelatihan media audio visual yang berkualitas, menarik dan bernilai, memberikan nilai ekonomis bagi anggota dengan memberikan peluang usaha secara mandiri pada bidang media audio visual.

Kami pun tidak ingin menjadi benalu. Karena itu, dengan berbekal pengalaman berkarya dalam bidang media audio visual, kami pun merintis komunitas ini hingga bisa bermanfaat untuk mereka yang peduli dan tertarik dengan audio visual dan telah membuktikan mampu exist di dunia ini. Keberadaan bukanlah semata-mata harapan kami. Dengan wadah ini, kami inginkan anggota komunitas bisa mengaplikasikan ilmu mereka dan membuka lapangan kerja bagi sebagian kawan-kawan terdekat.

Kegiatan komunitas Rumah Video pun semua didasari keinginan berbagi ilmu dengan semua pihak. Karena itu, kami mencoba untuk melakukan program lokakarya audio visual yang ditujukan bagi kawan-kawan muda yang ada di kampus ataupun kawan-kawan muda lain yang ada di Jakarta.

Anggota kami pun tidak hanya dari mahasiswa, semua orang yang menyukai dunia audio visual bisa bergabung dengan komunitas kami. Karena semua harus dimodali dengan ketertarikan agar mereka bisa lebih cepat memahami dan mengerti apa yang diajarkan di Rumah Video.

Komunitas yang baru berjalan selama tiga tahun ini merupakan tempat untuk menuangkan kreativitas di dunia audio-visual, seperti membuat video documentation, video profile, video promo, CD Interactive, web design/development design, graphic design, dan spesialisasi pada pengembangan media audio-visual.

Semoga Rumah Video menjadi rumah yang dapat menaungi kemauan, mimpi, dan semangat bagi orang-orang yang ada di dalam dan lingkungan sekitarnya.

Kreativitas yang Dikaryakan


Oleh : Firlyana Sari, Rumah Video, editor
*Sebagaimana dimuat di Media Indonesia, 4 Juni 2008
http://www.rumahvideo.com/pages/posts/kreativitas-yang-dikaryakan167.php

Karya lahir dari karena diciptakan. Tak ada karya yang lahir tanpa ada penciptanya, yang ada mungkin penciptanya yang tak sadari kalau mereka telah menghasilkan sebuah karya.

Seorang pencipta tak bisa dilepaskan dari realita yang ada, sekecil apa pun realitas yang ada. Banyak orang mengatakan karya lahir dari imajinasi para pencipta, tapi perlu diyakini imajinasi ada karena adanya realitas.

Salah satu hasil pengembangan realitas tersebut adalah film. Film dapat disajikan dengan film dokumenter atau film untuk konsumsi masyarakat luas. Melalui film, realitas tersebut disajikan. Orang kota akan mengetahui kehidupan desa melalui film, begitu juga sebaliknya. Karena itu, kita bisa pastikan film merupakan hasil sebuah realitas yang digabungkan dengan imajinasi penciptanya.

Namun tak begitu dengan film indie. Film indie atau independent terkadang diartikan sebagai sebuah kemandirian. Berangkat dari pengertian tersebut, bisa dikatakan indie memiliki kebebasan dalam berkarya.

Kebebasan tersebut berarti kebebasan yang diberikan pada penciptanya dalam menghasilkan karya. Tanpa ada embel-embel dari pihak-pihak lain karena film indie akan menampilkan keaslian pembuatnya. Film indie merupakan tawaran untuk generasi muda kita untuk bisa mengembangkan pemikiran dan kreativitas mereka, tanpa ada kekangan dari pihak lain.

Terkadang pemikiran masyarakat awam berbeda. Selama ini masyarakat selalu beranggapan film indie adalah film yang diproduksi dengan budget kecil dan peralatan seadanya. Anggapan itu tentu salah besar. Mungkin itu sebuah anggapan yang wajar. Namun bila kita melihat lagi dari film yang dihasilkan, tak sedikit film indie yang berkualitas dan bahkan mengalahkan film-film yang diproduksi perusahaan besar.

Masyarakat pun ternyata lebih tertarik dengan film-film yang disajikan dengan cerita fiktif belaka. Tanpa mereka sadari, film-film tersebut secara tidak langsung telah mempengaruhi pola pikir mereka. Hal itu pun menjadi perhatian para pembuat film indie. Sayangnya, keberadaan film indie baru diterima sebagian masyarakat saja.

Indie adalah eksplorasi pemikiran penciptanya. Kenapa? Karena pencipta film indie memerlukan kemampuan berpikir untuk sebuah ide yang maksimal tanpa ada paksaan dari berbagai pihak.

Karena pemikiran manusia akan menghasilkan karya yang maksimal ketika tanpa ada tekanan. Begitu juga dengan film indie, lahirnya sebuah film besar dan sukses tentunya diawali dari proses eksplorasi pemikiran pencipta.

Tapi bila dirunut lebih jauh, pembuatan film indie bukanlah hal mudah. Selain membutuhkan fasilitas dan pemikiran yang maksimal, pembuatan film indie pun membutuhkan dana yang cukup besar. Namun, demi sebuah karta, para pencipta film indie tak jarang mengeruk kocek sendiri untuk bisa menuangkan ide-ide mereka.

Melalui film ini, mereka ingin menyampaikan ide dan kreativitas yang selama ini susah untuk tersampaikan. Adanya kebebasan tersebut membuat generasi muda sekarang mulai berlomba-lomba dalam menyajikan film indie.

Rasanya puas saat film dengan ide dan pemikiran sendiri bisa menjadi konsumsi publik walaupun pada kenyataannya jumlah pecinta film indie masih sedikit.

Harapan pun terkadang muncul dari para pencipta film indie yakni harapan untuk bisa dilirik dan diterima pihak lain. Bukan karena materi, melainkan karena para pencipta film indie ingin semua pihak tahu realitas yang berkembang dalam masyarakat.

Bangkit !!!

Monday, June 02, 2008



Sedang menikmati kata-kata yang sering diulang-ulang Deddy Mizwar di TV-TV.

Bangkit itu susah...
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang.

Bangkit itu takut
Takut korupsi
Takut makan yang bukan haknya.

Bangkit itu mencuri
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

Bangkit itu marah
Marah melihat martabat bangsa dilecehkan.

Bangkit itu malu
Malu jadi benalu
Malu minta melulu.

Bangkit itu tidak ada
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa.

Bangkit itu aku
Untuk Indonesiaku.


NB.
2 big surprise bwat Rumah Video di momen-momen kebangkitan nasional kemarin.
Yang pertama, acara workshop video kemarin mendapat apresiasi khusus dari Media Indonesia. Rencananya, liputan tentang Rumah Video akan muncul di kolom Muda untuk edisi Rabu besok.
Kedua, tak disangka Rumah Video bisa mendapatkan jatah stand gratis di Pameran Franchise Nasional tanggal 20-22 Juni 2008 besok. Semoga bisa menjadi ajang kebangkitan bagi kami ke arah yang lebih baik. Amin.


Note : picture taken from http://suluk.blogsome.com/images/bangkit.jpg

Proposal Business Plan


Beberapa waktu ini sedang pusing menyiapkan proposal business plan sebagai tugas akhir kuliah. Secara umum, berikut format proposal yang sedang coba disiapkan.

Jenis bisnis yang direncanakan adalah : bisnis baru / perluasan bisnis yang sudah ada……………..
Nama bisnis ini secara umum dan khusus adalah ......

Fungsi utama produk bagi pembeli dari sudut pandang produsen ..........
Dari sudut pandang pembeli fungsi produk ini adalah .........
Ciri-ciri spesifik dari pembeli produk ini adalah ...........

Tipe teknologi dari bisnis ini adalah :.........
Komposisi elemen biaya produk dari bahan baku hingga produk jadi siap dijual adalah sebagai berikut ....


Posisi bisnis di lingkungan dan peluang hidup

Faktor lingkungan umum yang paling menimbulkan peluang untuk menjalankan bisnis ini adalah : demografi/politik hukum/sosial budaya/makroekonomi/teknologi/global.
Dampak dari munculnya peluang bisnis ini terhadap lima kekuatan bersaing terutama pada kekuatan ...
Tipe dari kompetisi di antara para pemain di dalam industrinya adalah : pure monopoly/avoided competition/hypercompetition/perfect competition.

Lingkungan generik industri ini adalah : fragmented/emerging/maturity/declining/global.
Produk subtitusi bagi bisnis ini adalah ...
Strategi bersaing generik dalam industri ini adalah ....biaya rendah/diferensiasi/fokus biaya rendah/fokus diferensiasi.
Keunggulan bersaing dalam industri ini lebih sesuai bila dinyatakan dengan model : value chain/value shop/value network.

Jumlah pesaing dalam industri ini diperkirakan ...perusahaan.
Seluruh pesaing dapat dikelompokkkan menjadi ...kelompok stratejik.
Dimensi yang dipergunakan bagi kelompok stratejik itu adalah ... dan ...
Perusahaan dalam rencana bisnis ini akan masuk ke dalam kelompok stratejik...
Letak dari keunggulan bersaing perusahaan-perusahaan terkemuka di industri ini terutama pada aktivitas ...
Bisnis yang direncanakan akan meletakkan keunggula bersaingnya pada aktivitas ...
Definisi dari keunggulan bersaing itu secara spesifik adalah ...

Faktor lingkungan umum yang diperkirakan akan berpengaruh positif terhadap bisnis ini dalam jangka panjang adalah....
Sedangkan faktor lingkungan umum yang akan berpengaruh negatif terhadap bisnis ini adalah ...
Dampak netto dari faktor-faktor lingkungan umum dalam jangka panjang cenderung : positif/negatif, dan akibatnya terhadap lingkungan bersaing terutama pada kekuatan ...

Pelaksanaan bisnis dan kelayakan hasil

Lokasi kantor pusat, fasilitas produksi dan daerah pemasaran bisnis ini adalah di ...
Manfaat yang diperoleh dari lokasi yang dipilih adalah...

Jumlah permintaan produk yangs sejauh ini belum terpenuhi adalah sebesar ...
Kapasitas produksi/operasi yang direncanakan untuk bisnis ini adalah sebesar ...
Kerjasama dengan pemasok akan didasarkan pada ...
Komposisi bauran pemasaran yang akan digunakan adalah...
SDM yang kritikal dalam jangka pendek adalah...
Pengadaan SDM akan dilakukan dengan cara...
Jumlah seluruh karyawan diperkirakan ...orang.

Modal yang dibutuhkan diperkirakan Rp ... juta.
Sumber pemodalan berasal dari ....
Investasi diperkirakan akan kembali dalam waktu ... tahun.

Showreel Rumah Video

Testimonial tentang Audio Visual



Abu Sangkan – Trainer “Shalat Khusyu”
“Peran media audio visual sangat efektif dalam penyampaian da’wah-da’wah saya.”

Adha Muawiyah – Line Producer “Sinemart”
“ Video Company Profile sangat efektif dan efisien untuk memperkenalkan citra perusahaan kita lebih cepat. Klien maupun investor dapat lebih jelas mengetahui apa yang dia inginkan atau tuju pada perusahaan kita.”

Wuryanano – CEO PT Swastika Prima International, Direktur Lembaga Pendidikan Profesi SWASTIKA PRIMA Community College, Founder Super Mind Power Training, Penulis Buku Best Seller
“Dengan memiliki perangkat bisnis pada media Audio Visual ini, maka akan semakin meningkatkan performa bisnis dan perusahaan kita. Produk dan jasa kita pasti semakin bagus dalam pelayanan dan kualitasnya.”

Hidayatullah – Direktur PT Selaras Inti Prima Indonesia
“Media audio visual yang sangat efektif dalam membantu kinerja marketing kami, serta menjadi added value tersendiri untuk perusahaan kami.”

Note :
Alhamdulillah, materi untuk casing CD Showreel Rumah Video sudah selesai. CD ini sendiri berisikan portofolio produk-produk yang pernah kami hasilkan, mulai dari Video dokumentasi, Video profile, CD interaktif, Website, Clip&Commercial, Video Promo.Semoga bisa menjadi salah satu wahana untuk beramal lebih bagi kami. Terima kasih sebesar-besarnya kami haturkan untuk semua pihak yang dengan sukarela telah memberikan testimonialnya. Hanya Allah jualah yang bisa membalas-Nya.